Gerilya PDIP Melobi "Partai Islam"


PDI Perjuangan sebagai partai utama pengusung Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI 2017, akan meningkatkan komunikasi dengan partai politik pendukung pemerintahan Jokowi-JK.

3 partai tersebut adalah PAN, PKB dan PPP, yang sebelumnya berkoalisi dengan Demokrat mengusung Agus-Sylvi.

Seperti diungkap sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristianto, komunikasi segera dilakukan guna untuk menghadapi coblosan ronde 2 yang akan digelar 19 April 2017.

Adapun evaluasi tim pemenangan sudah berjalan setelah putaran pertama selesai.

"Evaluasi dalam rangka putaran kedua dan upaya bekerja sama membangun komunikasi dengan partai politik pendukung Jokowi-JK kami terus lakukan, termasuk petugas-petugas partai kami juga terus melakukan komunikasi yang intens untuk membangun komunikasi”, kata Hasto, Sabtu (18/2), dikutip dari Vivanews.

Hasto menambahkan, PDIP bahkan telah menugaskan sejumlah kader menteri-menterinya membangun komunikasi politik ke partai-partai sasaran itu.

"Kami sudah menugaskan seperti Ibu Puan Maharani (menko PMK), Pak Tjahjo Kumolo (mendagri), maupun Pak Yasonna Laoly (menkumham), dan Pak Pramono Anung untuk membangun komunikasi yang lebih intens lagi kepada mereka", ujarnya.

Sementara menurut Wasekjen DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah, komunikasi dengan tiga partai politik itu sudah dilakukan sejak digelarnya konferensi pers kekalahan Agus Yudhoyono.

"Komunikasi politik PDI Perjuangan dengan tiga parpol seperti PKB, PAN, PPP dilakukan intensif sejak AHY menyatakan diri kekalahannya kemarin. Hari ini Mas Hasto juga akan bertemu dengan ketua umum PKB, dan komunikasi akan terus dilakukan kepada partai politik pendukung pemerintahan Jokowi-JK lainnya", kata Basarah.

Demokrat tidak diajak
Namun, Basarah menegaskan, partai Demokrat sebagai poros koalisi Agus-Sylvi tidak akan diajak berkoalisi oleh PDIP guna memenangkan Ahok-Djarot.

"Nah, sebagai partai penyeimbang, tentu saja logika politik yang kami bangun tentu pada putaran kedua ini Demokrat akan mengambil posisi sebagai partai penyeimbang. Karena itulah kami tidak ingin mengganggu, apalagi masuk kepada yurisdiksi politik rumah tangga Partai Demokrat yang telah menentukan posisi politiknya sebagai partai penyeimbang", kata Basarah.

Ketika disinggung bagaimana jika Demokrat berinisiatif membangun komunikasi dengan PDIP, Basarah menyatakan pihaknya tidak ingin berspekulasi terkait dinamika politik yang ada.

"Ya, kita melihat dinamika politik ke depan. Proses ini kan terus berjalan, politik ini kan sangat cair dan dinamis. Baru kemudian nanti kita bisa buat kesimpulan-kesimpulan tentang bagaimana taktik dan strategi terkait dengan kerja sama yang akan dibangun oleh partai-partai politik yang lain, termasuk dengan Partai Demokrat", katanya. (Vivanews) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment