Yang (Jangan) Terlupakan Dari 212 - Sebuah Toyoran Buat Diri Sendiri


Oleh Bimala Dewi Irzani

Di momen Aksi 212 kemarin guwe ikut berada di antara lautan jutaan umat yang berkumpul di Monas, Thamrin hingga Cempaka Putih. Ikut? Iya. Guwe yang nyaris gak pernah ikut aksi apalagi demo, dan tahun 98 cuma ikutan jalan kaki melepas para demowan dan demowati sampe gerbang kampus 'n malah teriak turunkan harga pita printer bukannya turunkan harga sembako ikutan di aksi 212 kemarin. Gak perlu dibahas panjang kenapa kok ikutan, karena emang bener apa kata Aa Gym, ini masalah rasa. You won't get it if you don't feel it.

Mungkin rasa itu juga yang bikin ada excited yang muncul. Nyaingin excitednya menyambut Lebaran cuy! Mungkin rasa itu juga yang bikin mata sekonyong-konyong ngembeng saat bertemu mereka yang juga beramai-ramai mau ke sana di sepanjang jalan saat berangkat; saat liat gerobak roti yang bertuliskan gratis untuk para mujahid while I"m just the remah-remah rengginang yg gak pantes disebut mujahidah; saat ngeliat bagaimana semua ramai-ramai bersihin tempat acara dari sampah, dan masih banyak lagi ngembeng-ngembeng lainnya lah.

Tapi, guwe bukan ingin ngebahas betapa kerennya 212 kemarin yg kabarnya ada 7 juta lebih umat yang berada di sana, dan Alhamdulillah Presiden Jokowi pun menyempatkan hadir untuk sholat Jumat bersama di sana. Udah banyak cerita tentang itu semua di timeline kita. Cukup liat 'n like sajo kalau memang suka, dan cukup diam kalau emang gak suka. ;-)

Hadir di sebuah momen yang belum tentu terulang lagi itu memang sesuatu banget rasanya. Terbukti dari meriahnya timeline hingga sekarang yang mengcapture banyak momen di 212 lalu. Semoga tidak membuat kita lupa doa dan janji yg kita Aamiinkan bersama-sama kemarin yaa teman-teman. Janji bahwa membela Alquran harus diawali dengan memperbaiki akhlak kita menjadi akhlak Alquran, dan ketika kita sama-sama mengiyakan saat Aa Gym bilang beda itu wajar tapi jangan kasar.

Doa yg diucapkan Ustadz Arifin Ilham dan kita Aamiinkan sambil tersedu sedan: semoga kita merasakan senangnya bertahajud, mengerjakan Sholat dhuha, puasa senin-kamis, dan nikmatnya bersedekah dan masih banyak lagi janji dan doa lainnya yang kita Aamiinkan di sana. Sungguh berat loh pertanggungjawaban kita sebenarnya. Gimana caranya penuhin janji-janji itu semua.

212 kemarin seharusnya tak lagi cuma sekadar soal Ahok harus dipenjara. Lebih dari itu, pulang dari 212 seharusnya membuat kita berusaha menjadi hamba Allah dan umat Rasulullah yang lebih baik lagi. Ikut 212 gak lantas membuat kita berhak bilang kita lebih keceh dibanding yang gak bisa ikut ataupun gak mau ikut. Hati-hati, setan bisa masuk dengan cara yang halus tanpa kita sadari lewat ujub dan riya, dan niat bersih ikutan 212 pun jadi ternoda. Kan kita cuma mau mengingatkan aja! Kalau itu alasannya, cukuplah japri dia, bukannya malah kita bikin dalam status Facebook kita. Gak semuanya harus dijembrengin di social media apalagi kalo itu cuma bikin sakit hati orang lain.

Ada yang nyinyir sama 212? Nasihat seorang teman mungkin pas buat kita praktekin. Nyinyir kata temen guwe itu cukup dibalas dengan diam. Kalau ada yang ngebahas pake logika, jawab aja pake fakta. Kalo ada yang ngegas gak genah, cukup jawab dengan santai tanpa harus ikut ngegas juga.

Tegas itu beda sama marah. Rasulullah yang dihina dina bisa loh setiap hari nyuapin orang yang menghina beliau. Hal yang sama juga ketika ada yg mengolok-olok 212 kemarin. Gak perlu balas dengan sibuk posting kekurangan di aksi serupa apalagi mengolok-oloknya. Cukup tunjukkan perilaku santun dalam menghadapi hinaan 'n cemoohan. Ini semua baru awal. Akan lebih banyak lagi cemoohan nantinya. Kalo udah ngegas dari sekarang, bisa abis energi kebuang. :-)

Semoga 212 kemarin bisa bikin guwe, kamu, kita semua yang ikutan jadi lebih baik lagi ya. Semangat berbagi, sedekah, dan ibadah kita semoga berlanjut terus tanpa harus dikumpulin dulu rame-rame di Monas. *toyor jidat guwe sendiri* DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment